Penangkaran Bibit Kentang

Penangkaran
Tidak susah menjadi penangkar benih kentang, hanya menyediakan tempat dan membangun screen house sederhana. Plantlet atau G0 (Generasi Nol) benih kentangnya termasuk teknologi penangkarannya sudah ada disediakan oleh perusahaan swasta mitra.

Budidaya kentang di Indonesia sebagian besar masih menggunakan benih yang berasal dari sisa kentang konsumsi. Biasanya sisa hasil panen yang berukuran kecil tidak dijual, tetapi dibenihkan sendiri oleh petani. Dari kondisi benih seperti itu sulit untuk menghasilkan produktivitas kentang yang tinggi dan bermutu.

Potensi pengembangan kentang cukup luas, yaitu sekitar 80.000 hektar/tahun. Kebutuhan benih kentang bermutu (G4)-nya rata-rata 120.000 ton. Dari kebutuhan bibit tersebut, hanya 0.9 % yang dapat dipenuhi dari benih impor dan hanya 1 % saja yang sudah dipenuhi dari hasil penangkaran di dalam negeri. Masih terbuka pasar untuk memenuhi kebutuhan bibit kentang.

Mulai dari Plantlet
Produksi benih kentang bermutu varietas unggul yang tepat jenis, varietas, mutu, jumlah, tempat, waktu dan harga dimulai dari produksi plantlet kentang dengan teknik kultur jaringan, yang dilakukan di laboratorium kultur jaringan. Selanjutnya, plantlet diaklimatisasi dalam media steril dan dalam ruang bebas serangga untuk menghasilkan umbi mikro (G0). Kemudian benih G0 ditanam untuk menghasilkan benih G1, demikian seterusnya G1 menghasilkan G2, G3 dan G4. Benih generasi keempat (G4) inilah yang merupakan benih sebar yang digunakan oleh petani.

Masih rendahnya penyediaan benih kentang bermutu hasil kultur jaringan, antara lain disebabkan oleh tingginya kebutuhan investasi bagi penangkar dan sangat lamanya waktu siklus usaha penangkar. Dari sejak aklimatisasi plantlet hingga menghasilkan benih sebar G4, dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Dengan kondisi tersebut sangat sedikit petani atau pengusaha yang mampu menjadi penangkar benih kentang bermutu di Indonesia, kendati pasarnya masih sangat luas.

Benih kentang bermutu diproduksi melalui beberapa generasi, di antaranya plantlet, G0, G1, G2, G3 sampai dengan G4 (G0 dibaca Generasi nol dan seterusnya sampai G4). Plantlet atau Pre-nuclear didapat dari pemurnian varietas kentang dengan teknik kultur jaringan yang dilakukan di dalam laboratorium. Plantlet yang ada distek dan ditanam dalam screen house A untuk menghasilkan benih kentang G0 atau Nuclear, hasil panen yang berupa benih G0 disimpan di dalam gudang untuk kemudian ditanam lagi di screen house B untuk menghasilkan Elite Seed atau benih G1. Benih G1 kemudian ditanam lagi di lapangan untuk menghasilkan benih dasar G2 dan hasil panen disimpan dalam gudang. Selanjutnya diperbanyak kembali di lapangan untuk menghasilkan benih pokok G3 dan ditanam lagi agar menghasilkan benih sebar G4. Benih G4 inilah yang digunakan petani sebagai benih dalam budidaya tanaman kentang.

Sumber : Benih Kentang

Kentang Aeroponik

Jika sebelumnya ada sistem menanam dengan hidroponik kini para petani sayuran mulai diperkenalkan dengan sistem aeroponik. Dari asal kata aero yang artinya udara. Sistem ini menggunakan udara sebagai media utama. Didukung dengan semprotan (pengkabutan) air yang dicampur dengan nutrisi tanaman.
Deni Afrizal seorang petani penangkar benih dari Agritex Tasa Nusantara Cikole Lembang yang menerapkan sistem ini akhir tahun 2008 lalu. Walaupun menurut Deni sistem ini sudah sejak lama dilakukan negara-negara maju.

Untuk mengadopsi sistem ini Deni bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa). Sistem ini diterapkannya untuk tanaman kentang. Kenapa kentang? Karena dibandingkan komoditi sayuran lainnya permintaan pasar terhadap kentang cukup tinggi.

"Kalau mau menggunakan sistem aeroponik harus diterapkan pada tanaman unggul karena investasi aeroponik tidak sedikit," ujar Deni ditemui di stand Balitsa Agriexpo 2009 Graha Manggala Siliwangi, Kamis (28/5/2009).

Sistem aeroponik lebih menguntungkan. Dari sisi ekonomi aeroponik bisa menekan biaya produksi. Sebab jika menggunakan media tanah untuk proses sterilisasi tanah harus disteam selama 8-12 jam. Untuk proses tersebut membutuhkan bahan bakar minyak tanah yang tidak sedikit. "Harga minyak tanah kan mahal otomatis akan berpengaruh pada harga jual kentang," ucap Deni.

Selain efisiensi waktu, hasil dari sistem ini cukup menggembirakan. Jika sebelumnya hanya menghasilkan 3-5 umbi per pohon dengan aeroponik bisa menghasilkan 10 kali lipatnya. Hal itu terjadi karena sistem ini memungkinkan bibit tidak terserang penyakit ular tanah. Selain itu bibit yang digunakan kultur jaringannya didapatkan dari Balitsa yang sudah membebaskan kultur jaringan dari virus.

Menurut Mastur, Staff Balitsa, metode aeoroponik ini masih relative baru sehingga belum diperkenalkan secara menyeluruh pada para petani. Transfer teknologi dinilainya sering lambat karena seringkali terhambat oleh birokrasi.

Sumber: DetikBandung

Resep Membuat Keripik Kentang

Bagi ibu ibu yang suka dengan cemilan ada baiknya anda mempelajari resep dan cara membuat keripik kentang renyah ini dimana resep dan cara membuat keripik kentang renyah ini sangat mudah sekali dibuat, jadi mudah untuk anda membuatnya, dan untuk informasi terbaru hari ini yang perlu ibu ibu tahu selain mudah cara membuatnya bahan-bahanya juga sangat mudah didapatkan.

Nah selain resep dan cara membuat keripik kentang renyah disini juga telah tersedia resep bakwan jagung yang juga sangat mudah anda buat. dan pastinya cara membuat bakwan jagung ini tidaklah sulit. dan untuk resep dan cara membuat bakwan jagung bisa anda lihat lewat tanda link yang ada. berikut resep dan cara membuat keripik kentang renyah yang bisa ibu ibu pelajari.

Keripik Kentang
Resep dan Cara Membuat Keripik Kentang Renyah
  1. Pilih kentang yang tua. Kentang yang tua kulit arinya tak mudah terkelupas. Sedangkan kentang yang masih muda masih banyak airnya, sehingga jika digoreng akan lembek.
  2. Iris kentang sampai tipis transparan. Kentang yang diiris tebal maka jika digoreng tidak akan garing. Usahakan mengiris kentang sampai transparan. Gunakan pisau yang tajam agar pengirisan benar-benar sempurna tipis. Kemudian cuci sampai bersih.
  3. Rendam dalam air kapur sirih. Setelah dicuci bersih, rendam kentang dalam air kapur sirih selama 20 menit agar kentang lebih renyah. Hal ini dimaksudkan agar kulit kentang keras dan kuat sehingga jika digoreng akan garing dan renyak. Ingin lebih gurih lagi tambahkan garan dalam rendaman tadi secukupnya. Setelah itu goreng dan tiriskan sampai kering. 
  4. Goreng kentang dua kali. Kentang digoreng dengan minyak yang banyak dan panas. Jangan memasukkan kentang terlalu banyak saat digoreng karena bisa menempel. Goreng sampai matang dan garing, lalu tiriskan. Setelah itu goreng lagi kenytang dengan minyak yang baru, panas, dan banyak. Kenapa memakai minyak baru? karena minyak yang telah digunakan untuk menggoreng tadi mengandung air dari kentang. Jadi, jika memakai minyak lama lagi, kentang akan lembek. Itulah Resep dan Cara Membuat Keripik Kentang Renyah. Nikmati sajian keripik kentang ini sebagai camilan anda bersama keluarga saat nonton televisi maupun saat santai. Selamat mencoba!


Sumber:
http://www.morinawa.com/2012/05/resep-dan-cara-membuat-keripik-kentang.html

Teknik Budidaya Tanaman Kentang

Kentang
Foto kredit: Teknis Budidaya

PENDAHULUAN

Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan sumber utama karbohidrat, sehingga menjadi komoditi penting. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya meningkatkan produksi kentang nasional secara kuantitas, kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkungan (Aspek 3K).

SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

Curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18-21 °C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl.

2.2. Media Tanam

Struktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam dan pH antara 5,8-7,0.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

- Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram, umur 150-180 hari, tidak cacat, dan varitas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas dan hanya sampai generasi keempat saja. Setelah tunas + 2 cm, siap ditanam.
- Bila bibit membeli (usahakan bibit yang bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam dulu menggunakan POC NASA selama 1-3 jam (2-4 cc/lt air).

3.2. Pengolahan Media Tanam


Lahan dibajak sedalam 30-40 cm dan biarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan dengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan buat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.
Natural Glio yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu, ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan Natural Glio dicampur 50-100 kg pupuk kandang/1000 m2).

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Pemupukan Dasar
  1. Pupuk anorganik berupa urea (200 kg/ha), SP 36 (200 kg/ha), dan KCl (75 kg/ha).
  2. Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secukupnya secara merata di atas bedengan, dosis 1-2 botol/ 1000 m². Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA dengan cara:

    Alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.

    Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.

    Penyiraman POC NASA / SUPER NASA dilakukan sebelum pemberian pupuk kandang.
  3. Berikan pupuk kandang 5-6 ton/ha (dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam) satu minggu sebelum tanam,
3.3.2. Cara Penanaman
Jarak tanaman tergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit + 1.300-1.700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Waktu tanam diakhir musim hujan (April-Juni).

3.4. Pemeliharaan Tanaman

3.4.1. Penyulaman
Penyulaman untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/tumbuhnya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan.

3.4.3. Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara.

3.4.4. Pemupukan Susulan
  1. Pupuk Makro
    Urea/ZA: 21 hari setelah tanam (hst) 300 kg/ha dan 45 hst 150 kg/ha.
    SP-36: 21 hst 250 kg/ha.
    KCl: 21 hst 150 kg/ha dan 45 hst 75 kg/ha.
    Pupuk makro diberikan jarak 10 cm dari batang tanaman.
  2. POC NASA: mulai umur 1 minggu s/d 10 atau 11 minggu.
    Alternatif I : 8-10 kali (interval 1 minggu sekali dengan dosis 4 tutup/tangki atau 1 botol (500 cc)/ drum 200 lt air.

    Alternatif II : 5 - 6 kali (interval 2 mingu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1,5 botol (750 cc)/ drum 200 lt air.
  3. HORMONIK : penyemprotan POC NASA akan lebih optimal jika dicampur HORMONIK (dosis 1-2 tutup/tangki atau + 2-3 botol/drum 200 liter air).

3.4.5. Pengairan
Pengairan 7 hari sekali secara rutin dengan di gembor, Power Sprayer atau dengan mengairi selokan sampai areal lembab (sekitar 15-20 menit).

3.5. Hama dan Penyakit

3.5.1. Hama
Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat menyerang daun hingga habis daunnya. Pengendalian: (1) memangkas daun yang telah ditempeli telur; (2) penyemprotan Natural Vitura dan sanitasi lingkungan.

Kutu daun (Aphis Sp)
Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus. Pengendalian: memotong dan membakar daun yang terinfeksi, serta penyemprotan Pestona atau BVR.

Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian: Pengocoran Pestona.

Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Zael)
Gejala: daun berwarna merah tua dan terlihat jalinan seperti benang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, terlihat lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan. Pengendalian : Pengocoran Pestona.

Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, berubah menjadi abu-abu perak dan mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda. Pengendalian: (1) memangkas bagian daun yang terserang; (2) mengunakan Pestona atau BVR.

3.5.2. Penyakit
Penyakit busuk daun
Penyebab: jamur Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun membusuk/mati. Pengendalian: sanitasi kebun. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning. Pengendalian: sanitasi kebun, pergiliran tanaman. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit busuk umbi
Penyebab: jamur Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk. Pengendalian: pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam

Penyakit fusarium
Penyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis. Pengendalian: menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan pendangiran. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

Penyakit bercak kering (Early Blight)
Penyebab: jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang di daerah kering. Gejala: daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Pengendalian: pergiliran tanaman. Pencegahan : Natural Glio sebelum/awal tanam

Penyakit karena virus
Virus yang menyerang adalah: (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung; (2) Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung; (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus, pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit, mengendalikan vektor dengan Pestona atau BVR dan melakukan pergiliran tanaman.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen

Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman. Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jika daunnya telah berwarna kekuning-kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna kekuningan (agak mengering) dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.

Cara membuat Keripik Kentang

Diantara sobat onliners pasti kadang suka makan cemilan keripik kentang. Atau kadang membuat resep keripik kentang sendiri dirumah. Dan seperti kebiasaan pada umumnya, kadang keripik kentang yang kita buat tidak seperti yang kita harapkan, misalnya membuat keripik kentangseperti lays atau chitato.

Kali ini saya akan memberitahu caranya serta tips dan trik nya melalui Resep Membuat Keripik Kentang Renyah Gurih Kress. Kalau kalian sudah bisa membuat resep keripik kentang renyah dan sangat enak ini, maka kalian bisa memvariasikannya, atau memberianeka rasa keripik kentang bikinan kita sendiri, misalnya resep keripik kentang keju, atauresep keripik kentang pedas, bahkan resep keripik kentang setan.


Resep Keripik Kentang Renyah
Bahan Membuat keripik kentang renyah :
  1. 1/2 kg Kentang, kupas, cuci bersih
  2. 1 sdt Kapur sirih, larutkan ke air sedikit
  3. Air panas, secukupnya
  4. Minyak goreng, secukupnyaBahan taburan keripik kentang misal keju bubuk, cabai bubuk, balado, dll sesuai selera
Cara Membuat keripik kentang renyah :
  1. Ambil kentang, iris tipis.
  2. Rendam kentang dalam air panas lalu beri air larutan kapur sirih.
  3. Diamkan hingga kurang lebih 30 menit, kemudian angkat dan cuci bersih. Tiriskan.
  4. Goreng dalam minyak panas sampai kentang benar-benar terendam minyak. Gunakan api sedang.
  5. Tunggu hingga kentang benar-benar garing renyah dan berwarna kuning kecoklatan atau keemasan, angkat, tiriskan, taburi dengan bumbu keju bubuk atau menurut selera sobat onliners.
Tips Membuat keripik kentang renyah, tipis, dan tidak gagal :
  1. Agar irisan kentang rata, gunakan alat pemotong yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Bisa dengan alat potong yang datar seperti keripik kentang lays atau yang bergelombang seperti chitatos.
  2. Kalau sobat onliners suka, kalian bisa melapisi kentang dengan campuran tepung beras atau tepung bumbu siap pakai, untuk rasa yang lebih renyah.
  3. Selalu gunakan minyak goreng baru untuk menggoreng keripik kentang agar rasanya tidak berubah dan hasil gorengan keripiknya bersih, serta warnanya bisa bagus kuning keemasan.
  4. Agar matang keripik kentang merata, gorenglah keripik kentang dalam minyak panas dan banyak, pastikan kentang benar-benar terendam minyak panas, juga jangan memasukkan kentang terlalu banyak ke dalam penggorengan.
  5. Agar keripik kentang tidak lengket atau menempel satu dengan yang lainnya, masukkan kentang satu per satu saat minyak benar-benar sudah panas.
  6. Agar keripik kentang tidak berminyak, setelah ditiriskan letakkan keripik kentang diatas loyang atau baki yang beralas kertas merang atau tisu agar sisa minyak terserap.
  7. Agar tidak bosan terhadap rasa keripik kentang atau untuk memvariasikan rasa, padukan bahan keripik dengan bumbu-bumbu lainnya sesuai selera anda, misalnya bumbu bubuk BBQ, bumbu rasa pizza, rasa bumbu thailand, bumbu rasa pedas, rasa keju, rasa jagung bakar atau bumbu rasa lainnya.
  8. Supaya keripik kentang tetap renyah dan tahan lama, masukkan keripik dalam wadah stoples kedap udara dan bertutup rapat saat keripik dalam keadaan dingin. Pastikan saat toples ditutup, keripik yang ada di dalam stoples tidak menimbulkan uap (masih panas) atau embun yang bisa menyebabkan jamur, dan keripik cepat alot atau melempem.
  9. Jika sebelum masa kadaluwarsa tiba tapi keripik kentang sudah melempem, alot atau tidak renyah, sebaiknya oven atau goreng kembali keripik kentang tersebut.
  10. Itulah cara membuat resep keripik kentang yang renyah dan gurih. Tentunya sangat mudah, dan kita bisa menghemat pengeluaran kita tentunya. Jangan lupa selalu kunjungi tempat online ku dan coba juga resep makanan dan cemilan yang lainnya. Ada resep membuat keripik pisang cokelat manis susu spesial atau mungkin resep lainnya seperti Resep membuat kue pancake hati love valentine days mudah.

Copyright © Keripik Kentang

Powered by Blogger - Designed by Fauzi Blog